Rabu, 30 Oktober 2024

CERITA RAKYAT (HIKAYAT)


A.    Unsur-Unsur Pembangun Hikayat

Hikayat merupakan karangan berbentuk narasi. Narasi adalah wacana yang menceritakan peristiwa dalam kurun waktu tertentu. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Struktur hikayat hampir sama dengan struktur prosa lain, misalnya cerpen Struktur cerita hikayat terdiri atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dan dalam, seperti tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, serta pusat pengisahan atau sudut pandang. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun sebuah karya sastra dari luar, misalnya biografi pengarang, situasi dan kondisi, serta nilai-nilai dalam cerita

1.      Unsur Intrinsik Hikayat

a.    Tema

Jika dilihat dari isinya, tema hikayat sebagian besar menyangkut kepercayaan, agama, pendidikan, pandangan hidup, adat istiadat, percintaan, dan sosial. Tema-tema ini muncul karena hikayat-sebagai karya seni atau sastra-merupakan cermin masyarakat pada waktu itu dan dapat digunakan sebagai media untuk mendidik, mengemukakan fakta, dan mengkritik penguasa.

b.    Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah pelaku dalam karya sastra. Dalam karya sastra biasanya ada beberapa tokoh, tetapi biasanya hanya ada satu tokoh utama. Tokoh utama adalah tokoh yang sangat penting dalam mengambil peranan dalam karya sastra. Dua jenis tokoh adalah tokoh datar (flat character) dan tokoh bulat (round character).

Tokoh datar adalah tokoh yang hanya menunjukkan satu segi, misal- nya baik saja atau buruk saja. Sejak awal sampai akhir cerita tokoh yang jahat akan tetap jahat. Tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebih- an dan kelemahannya. Jadi, ada perkembangan yang terjadi dalam tokoh ini. Dalam karya sastra dikenal pula tokoh protagonis dan antagonis. Protagonis ialah tokoh yang disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya. Antagonis ialah tokoh yang tidak disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat- sifatnya.

Penokohan dalam hikayat erat kaitannya dengan alur dan peristiwa-peristiwa. Dalam teks terdapat beberapa peristiwa pertentangan antara tokoh utama bersifat baik dan tokoh utama bersifat jahat. Biasanya tokoh utama bersifat baik akan mendapat kemenangan. Tokoh utama bersifat jahat dapat dikalahkan. Pada umumnya tokoh utama berada di pihak benar. Dengan kehebatan dan kesaktiannya tokoh utama bersifat baik unggul dalam suatu pertempuran atau perkelahian. Penokohan atau perwatakan adalah cara pengarang menggambarkan atau melukiskan tokoh dalam cerita yang ditulisnya. Dalam penokohan, watak atau karakter seorang tokoh dapat dilihat dari tiga segi, yaitu:

1)   Dialog tokoh,

2)   Penjelasan tokoh, dan

3)   Penggambaran fisik.

c.    Alur dan Plot

d.   Latar (Setting)

e.    Amanat

f.     Sudut Pandang

2.      Unsur Ekstrinsik Hikayat

a.    Religi (Agama)

b.    Adat Istiadat

c.    Latar Belakang Sosial Budaya

d.   Sisilah atau Garis Keturunan

B.     Karakter-Karakter Hikayat

1.      Anonim

2.      Istana Sentris

3.      Bersifat Statis

4.      Bersifat Komunal

5.      Menggunakan bahasa klise

6.      Bersifat tradisional

7.      Bersifat didaktis

8.      Menceritakan kisah universal manusia

9.      Terdapat kemustahilan seorang tokoh

10.  Menceritakan kesaktian seorang tokoh.