A.
Pengertian Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi deskripsi dan
proses-proses yang berhubungan dengan fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan,
dan budaya. Tujuan dari teks ekplanasi adalah untuk memberikan penjelasan dan
informasi kepada pembaca tentang suatu fenomena tersebut dapat terjadi. Teks
eksplanasi termasuk dalam jenis teks non fiksi. sebagai teks non fiksi, teks
eksplanasi harus ditulis berdasarkan fakta, bukan rekaan atau khayalan penulis.
B.
Pengertian Teks Eksplanasi
Menurut Para Ahli
Beberapa pakar Bahasa Indonesia juga memaparkan pengertian dari jenis
teks ini.
·
Menurut Kosasih E. &
Restuti (2013) dalam bukunya yang berjudul Mandiri Bahasa
Indonesia menyatakan, “Teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan
atau menjelaskan mengenai proses atau peristiwa alam maupun sosial”. Artinya,
teks eksplanasi memiliki pola penyajian menerangkan atau menjelaskan suatu
terjadinya proses peristiwa atau fenomena.
·
Menurut Mashun (2014, hlm 189) dalam
bukunya yang berjudul Teks dalam Bahasa Indonesia
Kurikulum 2013 menyatakan, “Teks eksplanasi adalah teks yang
disusun dari bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan),
deretan penjelasan (isi), dan interpretasi (penutup).
C.
Struktur Isi Teks Eksplanasi
Struktur isi teks
eksplanasi digambarkan sebagai berikut.
D.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Teks ekplanasi mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan teks
lainnya. Ciri-ciri teks eksplansi sebagai berikut.
·
Struktur terdiri atas pernyataan
umum, proses/deretan penjelas, dan penutup.
·
Memuat informasi sesungguhnya atau
fakta.
·
Memuat informasi bersifat keilmuan.
·
Menjelaskan suatu kondisi atau
fenomena.
Teks Eksplanasi
Permukaan yang Bergerak
Kerak dan bagian atas yaitu
lapisan mantel yang padat membentuk lapisan yang disebut litosfer. Ada dua
jenis litosfer. Litosfer samudra memiliki kerak samudra, dengan ketebalan
sekitar 6 km pada permukaannya, sebagian tertutup laut. Jenis lainnya adalah
litosfer benua yang mempunyai kerak benua, dengan ketebalan antara 35 sampai 70
km pada permukaannya. Sebagian besar litosfer ini terlalu tinggi untuk tertutup
air sehingga membentuk daratan.
Walaupun bumi tampaknya
selalu memiliki permukaan yang utuh, ternyata permukaan tersebut terbagi
menjadi beberapa kepingan besar yang saling bertautan satu sama lain, seperti
sebuah jigsaw raksasa. Kepingan- kepingan tersebut disebut lempeng. Lempeng-
lempeng itu terus-menerus bergerak secara teratur dan berlawanan satu sama
lain. Sebuah lempeng dapat terdiri atas litosfer samudra ataupun litosfer
benua, atau dibentuk oleh keduanya. Pinggir lempeng disebut batas lempeng atau
tepi lempeng. Bagian ini me- rupakan daerah terjadinya hampir semua gempa bumi
dan ditemukannya sebagian besar gunung berapi.
Lempeng-lempeng bumi
bergerak secara konstan dengan cara dan arah yang berbeda walaupun secara
perlahan. Lempeng tersebut bergerak sekitar 5 cm setiap tahun, kira-kira
seperti ukuran pertumbuhan kuku. Karena semua lempeng saling bertautan,
pergerakan lempeng yang mana pun menyebabkan pergerakan perlahan semua lempeng
di sekitarnya.
Bukti adanya pergerakan
lempeng dapat dilihat pada batas lempeng, tetapi para ilmuwan merasa tidak
yakin mengenai penyebab lempeng tersebut bergerak. Proses bertaut mungkin tidak
memiliki titik awal dan akhir, yang terjadi adalah pergerakan secara
terus-menerus. Meski- pun demikian, ada pula teori yang mengatakan bahwa satu
jenis pergerakan lempeng mungkin menjadi "penggerak utama" yaitu
lempeng yang secara konstan menentukan adanya per- gerakan lempeng-lempeng yang
lain.
Disadur dari: Fiona Watt, Gempa Bumi dan Gunung Berapi, Bandung,
Pakar Raya, 2004