Senin, 27 Juli 2020
TEKS PROSEDUR
Selasa, 17 Maret 2020
Resensi Buku
- Resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, dan drama. Pada hakikatnya resensi menjelaskan isi buku, baik kelebihan maupun kekurangan.
- Bagi penulis, resensi buku berfungsi untuk mendapatkan umpan balik dan saran tentang buku yang ditulis.
- Bagi penerbit, resensi buku berfungsi memperkenalkan buku-buku yang diterbitkan.
- Bagi penerbit media massa, resensi buku dimanfaatkan sebagai sarana dalam menguji atau mengembangkan suatu topik atau masalah.
- Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah hasil karya secara ringkas.
- Mengetahui kelebihan dan kelemahan karya yang diresensi.
- Mengetahui latar belakang dan alasan sebuah karya dibuat.
- Menguji kualitas karya dan membandingkannya terhadap karya lainnnya.
- Memberi masukan kepada pembuat karya berupa kritik dan saran.
- Mengajak pembaca untuk mendiskusikan karya yang diresensi.
- Memberikan pemahaman serta informasi secara komprehensif kepada pembaca tentang karya yang diresensi.
Identitas Buku
- Judul Buku: Anak Kost-Kostan
- Pengarang: Serena Tria
- Penerbit: Pustaka Remaja
- Tahun terbit: 2009
- Tebal halaman: 341 halaman
- Buku fiksi berupa novel dengan genre komedi ini terinspirasi dari kisah pribadi penulis yang dibalut dengan kisah fiksi. Beberapa kejadian penting jadi adegan-adegan ikonik yang bahkan sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Buku ini berkisah tentang kehidupan anak kost, dari tiga sudut pandang tokoh yang berbeda, Rena, Asri, dan Yana. Rena adalah mahasiswa jurusan psikolog, pendatang dari Jawa Timur, tokoh ini terkenal sebagai tokoh yang punya logat daerah medok dan suka mengeluarkan celetukan-celetukan yang konyol. Asri, seorang apoteker yang baru saja putus cinta karena ditinggal menikah sang kekasih, jadi salah satu tokoh yang paling mellow dan sendu. Sedangkan Yana, seorang jurnalis televisi yang sibuk meniti karier sambil membiayai adiknya sekolah. Ketiganya sering menghabiskan waktu bersama di kost-kostan dan selalu ada saja kejadian lucu yang terjadi di antara ketiganya. Tidak semua kisah lucu dalam buku ini diangkat dari kisah nyata, karena nyatanya buku ini adalah karya fiksi dari Serena.
- Buku komedi ini bisa menceritakan sisi menyenangkan dan seru dari kehidupan kost-kostan, khas anak perkotaan. Lewat buku ini, pembaca yang hendak merantau pun diharapkan bisa mempersiapkan diri karena kisah-kisah dalam buku ini pun terinspirasi dari kisah nyata. Karakter Rena yang polos sangat menghibur, apalagi celetukannya yang terkesan tidak pandang situasi kondisi. Sementara karakter Asri digambarkan sebagai tipikal wanita muda yang sedang patah hati dan karakter Yana merupakan simbol dari feminisme masa kini, di mana seorang perempuan ikut bertanggung jawab menanggung beban keluarga.
- Sayangnya, masih banyak kesalahan penulisan, pengetikan, dan tanda baca dalam buku ini. Ada beberapa adegan yang sebenarnya sangat lucu, tetapi karena penulis kurang bisa menyampaikan dengan baik, adegan pun jadi terkesan biasa saja. Butuh waktu dua kali untuk memahami apa maksud leluconnya.
Link asli: https://youtu.be/hEcJrVITL8A
Sumber dari youtube
PUISI (MATERI, SOAL, dan KUIS)
A.
PENGERTIAN
Menurut kamus
besar bahasa indonesia, puisi adalah ragam sastra yg bahasanya terikat oleh
irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Sedangkan menurut Herbert
Spencer, puisi adalah suatu bentuk pengucapan gagasan yang sifatnya
emosional dengan mempertimbangkan suatu keindahan.
B.
JENIS-JENIS PUISI
- Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan,
diantaranya: Anonim: merupakan puisi rakyat yang tidak dikenal nama
pengarangnya. Disampaikan dari lisan ke lisan, jadi merupakan sastra lisan.
Terikat aturan jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima. Jenis
puisi lama, misalnya pantun, syair, mantra, gurindam, seloka, bidal, karmina,
dan talibun.
- Puisi baru
Puisi baru adalah puisi yang sudah tidak terikat oleh
aturan-aturan baku puisi lama. Jenis puisi baru, misalnya balada, hymne,
epigram, romansa, elegi satire, distikon, terzina, kuatren, kuintet, sekstet,
septima, oktaf, soneta, dan kontemporer.
C.
STRUKTUR PUISI
Puisi terdiri atas
struktur fisik dan struktur batin.
- Stuktur Fisik Puisi sebagai berikut:
1.
Tipografi
Tipografi atau perwajahan puisi merupakan bentuk penulisan
puisi. Secara urnum, pusi sering ditemukan dalam bentuk baris, disusun dalam
bentuk fragmen-fragmen, bahkan dalam bentuk yang menyerupai model zig-zag
2.
Diksi
Diksi berarti pemilihan kata untuk
mengungkapkan gagasan sehingga menghasilkan puisi yang indah. Contoh diksi yang
sering digunakan adalah: Lintang (bintang), Chandra (bulan), Bianglala
(pelangi), dan lain-lain.
3.
Imaji (Pengimajian)
Imaji adalah
deskripsi visual dengan menggunakkan panca indera saat kalian menulis puisi.
Dengan begitu, pembaca dapat merasakan suasana dan kesan yang nyata. Imaji sendiri
terbagi menjadi enam jenis yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman,
pengecapan, dan gerak. Contoh imaji pendengaran: ‘Dan dalam dadaku, memerdu lagu’ (karya:
chairil anwar, sajak putih)
4.
Kata Konkret
Konkret berarti nyata atau berwujud, dapat
dilihat, diraba, dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Walaupun kata
konkret bermakna sesuatu yang nyata, namun pilihan kata konkret dalam puisi
terkait dengan kiasan atau perlambangan yang ingin disampaikan oleh penyair.
Pemilihan kata konkret dapat membantu pembaca mengimajinasikan maksud penulis.
5.
Gaya Bahasa (Majas)
Penggunaan gaya bahasa pada puisi adalah
untuk menambah pengimajian. Selain itu juga digunakan untuk menyampaikan banyak
maksud dengan singkat. Penggunaan bahasa kiasan membuat puisi lebih indah,
menciptakan efek lebih kaya, dan efektif. Perlambangan membantu penyair
memperjelas makna.
6.
Rima atau Irama
Rima atau irama
adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, maupun akhir baris
puisi.
- Stuktur Batin Puisi
1. Tema
Menurut Raharjo (2018: 48), tema merupakan
gagasan pokok yang dikemukakan penyair. Gagagsan pokok ini menjadi dasar
digubahnya sebuah puisi.
2. Rasa
Masih menurut Raharjo (2018: 48), perasaan
berkaitan suasana perasaan penyair yang diekspresikan melalui puisi. Sikap
penyair terhadap suatu gagasan utama atau pokok permasalahan yang dituangkan ke
dalam puisi diharapkan dapat dihayati pembaca.
3. Nada
Menurut Gustina S. (2014: 78), nada adalah
sikap penyair terhadap penikmat karyanya. Puisi dapat mempunyai nada nada
semangat atau nada sedih atau nada-nada lain sesuai dengan perasaan penyair.
Dari sikap penyair tersebut tercipta suasana puisi. Suasana adalah efek yang
ditimbulkan pada perasaan pembaca atau penikmat puisi.
4. Amanat
Menurut Gustina S. (2014: 79), pesan atau
amanat merupakan kesan yang ditangkap penikmat puisi setelah membacanya.
D.
Identifikasi
Komponen Penting dalam Puisi
1.
Penentuan
Suasana Puisi
Pernahkah
Anda merasakan sesuatu setelah membaca puisi sehingga membuat hati gembira
sedih, terharu, atau khusyuk? Perasaan gembira, sedih, terharu, atau khusyuk
yang timbul setelah membaca puisi itulah yang disebut suasana. Jadi, suasana
dalam puisi adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut. Suasana
dalam puisi tercipta dari nada atau pengungkapan sikap penyair. Suasana dalam
puisi menggambarkan rasa gembira, bahagia, sedih, haru, kecewa, gelisah,
berontak, tenang, pasrah, bingung, sepi, khusyuk, atau bimbang.
Bacalah
puisi berikut!
Senja
di Pelabuhan Kecil
Buat
Sri Ayati
Ini
kali tidak ada yang mencari cinta
di
antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang
serta temali
Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus
diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis
mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung
muram, desir hari lari berenang
menemu
bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan
kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada
lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir
semenanjung, masih pengap harap
sekali
tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari
pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
1946
Karya
: Chairil Anwar
Diikutip
dari Angewww.painonja-di-pelabuhan kecil-karya-chairi amser diunduh 3 Januari 2024
Suasana yang tergambar
dalam puisi "Senja di Pelabuhan Kecil" merupakan suasana sedih.
Suasana sedih tampak pada beberapa kata yang dipakai, misalnya kelam, muram,
senja, rumah tua, dan pengap. Kata kelam dan muram pada puisi tersebut
menunjukkan suasana kesedihan. Kata senja menunjukkan akhir harı dan datangnya
gelap, berbeda dengan pagi hari dan siang hari yang identik dengan keceriaan.
Sementara itu, kata rumah tua dan pengap merupakan kondisi yang tidak nyaman.
Kondisi tersebut memunculkan kesulitan dan ketidaknyamanan.
2.
Penentuan
Tema Puisi
Tema adalah gagasan pokok
yang dikemukakan oleh penyair melalui puisinya Tema mengacu pada penyaır. Tema
puisi bersifat khusus, berorientasi pada pribadi penyair, dan subjektif. Jadi,
semua pembaca mempunyai penafsiran bisa sama, bisa berbeda, lugas, atau tidak
bermakna kias. Dengan demikian, pembaca puisi pun perlu memahami latar belakang
penyair agar tidak salah menafsirkan tema puisi. Tema yang sering terdapat dalam puisi adalah tema ketuhanan,
kemanusiaan, cinta, patriotisme, perjuangan, kegagalan hidup, alam, keadilan,
kritik sosial, demokrasi, dan kesetiakawanan.
Tema
dalam puisi "Senja di Pelabuhan Kecil” karya Chairil Anwar tersebut adalah
kedukaan yang mendalam karena kegagalan cinta. Penjelasan judul "Buat Sri
Ayati” tersebut mengungkapkan perasaan cinta yang sudah hilang dari seorang ‘aku’
kepada kekasihnya bernama ‘Sri Ayati’.
3.
Penentuan
Makna Puisi
Setelah
membaca puisi, Anda dapat menangkap maksud, isi, atau makna puisi tersebut.
Makna puisi mengandung pesan yang disampaikan penyair dengan memiliki maksud
tertentu. Pesan dalam puisi bisa lebih dari satu.
Makna bait pertama dalam
puisi "Senja di Pelabuhan Kecil”
tersebut adalah penyair menceritakan cinta yang sudah tidak dapat diperoleh
lagi. Pengarang merasakan kehampaan hati karena cintanya hilang. Kenangan cinta sangat memukul
hatinya sehingga perasaan mati setelah orang yang dicintainya pergi.
Makna bait kedua dalam puisi "Senja di
Pelabuhan Kecil”
tersebut adalah penyair memfokuskan perhatian pada suasana pelabuhan dan tidak
lagi ke benda-benda di pelabuhan. Di pelabuhan tersebut turun gerimis yang
menambah kesedihan penyair Suasana di pantai itu membuat harapan penyair musnah
untuk mendapatkan hiburan.
Makna bait ketiga dalam puisi "Senja di Pelabuhan Kecil” tersebut adalah pikiran penyair lebih dipusatkan pada dirinya dan bukan pada pantai atau benda di sekelilingnya. Penyair merasa sendiri. Penyair merasa tidak ada harapan yang akan memberikan hiburan dalam kesendirian dan kedukaannya itu. Dalam kesendiriannya itu, pernyair menyisir semenanjung semula ia berjalan dengan dipenuhi harapan. Setelah pengarang mencapai ujung tujuan, ternyata orang yang diharapkan akan menghibunya justru mengucapkan selamat jalan. Penyair merasa bahwa tidak memiliki harapan untuk mencapai tujuannya.
Kuis Puisi : https://wordwall.net/play/66210/369/544
Join Game : https://www.gimkit.com/join